Hampir semua Jakarta yang mengalami amblasan karena beban bangunan yang berat. Bebrapa factor menurut Alam yaitu kondisi alam yang sudah berbeda pada jaman dahulu dengan sekarang dan global warming sehingga air laut akan naik.
Kekuatan karateristik beton (f`c) dipandang sanagt penting oleh para ahli. Salah satunya syarat kedap air. Sehingga beton dapat lebih kuat tekannya pada keadaan apapun. Beton juga harus diperhatikan kekuatannya, dalam membentuk beton harus diperhatikan factor-faktor yang mempengaruhi kekuatan beton. Suatu beton dapat didefiniskan komposisi bahan yang terdiri terutama dari media pengikat yang didalamnya tertanam partikel atau pigmen agregat. Pada beton dengan semen hidraulis, pengikat terbentuk oleh campuran semen hidraulis dan air. . Rasio air/semen yang naik sebesar 0.35 menjadi 0.65 dapat menurukkan kekuatan beton sebesar 50%. Pemakaian air yang meningkat terjadi karena control pemakaian air, variasi kelembapan dan absorbs agragat, dan perubahan gradasi agregat. Air Campuran harus berifat sehat yang layak diminum, bila tidak akan mengurangi kuat tekan dan merusak beton termasuk harus tawar seperti air PDAM.
Agregat adalah bahan berbutir, seperti pasir, kerikil, batu pecah, yang dipakai bersama media pengikat untuk membentuk beton. Ada dua macam Agregat yaitu AGREGAT KASAR adalah partikelnya lebih besar dari 4.75 mm sedangkan AGREGAT HALUS adalah partikel < 4.75mm tetapi >0.75 mm. Agregat Kasar (AK) disebut juga KERIKIL. Sedangkan Aggregat Halus (AH) PASIR. Agregat ditentukan gradasi (distribusi ukuran partikel).
Semen merupakan bahan dasar dari beton, berstruktur halus. Biasanya truk-truk membawa semen dalam bentuk butiran halus sehingga untuk mengambilnya culup disedot dan didorong dengan angin. Semen dapat mengikat karena proses HIDRATASI ( reaksi kimia antara semen dan air). Tipe Semen menurut SNI 15-2049-1994 dan ASTM C150 mengenlakan 5 tipee semen Portland (SP) tanpa pakai air-entrained.
Selain semen ada juga kelompok pembentuk beton lain yaitu bahan tambahan (admixtures) yang hamper selalu dipakai pada pembuatan beton modern. Admixture ini adalah bahan selain semen, agregat dan air, yang ditambahakan waktu proses pencampuran. Admixture sebagai bahan tambahan harus bisa mereduksi air dan mempercepat/memperlambat. Sesuai SNI 2847 yang memakai pedoman ASTM C494, ada 7 jenis admixture sesuai tujuan pemakaian dalam beton, yaitu:
Tipe A: Reduksi Air
Tipe B: Menghambat hidratasi (retarding)
Tipe C: Mempercepat hidratasi
TIpe D: Reduksi Air dan Retarding
Tipe E: Reduksi Air dan Percepatt Hidratasi
Tipe F: Reduksi Air, High range
Tipe G; Reduksi Air, High Range dan Retarding
Mutu beton normal yang memiliki berat volume ±2400 kg/m3 dan paling banyak dipakai sebagai tujuan structural dibagi dalam 3 kategori berdasarkan kekuatan tekan yaitu:
Beton mutu rendah: kurang dari 20 MPa
Beton mutu moderat/normal: 20-40 MPa digunakan pekerjaan struktural
Beton berkekuatan tinggi: lebih dari 40 MPa digunakan untuk pekerjaan special seperti konstruksi beton prategang
Faktor yang berpengaruh pada kekuatan beton dilihat secara penyebabnya dapat dibedakan menjadi 3 yaitu sifat dan proporsi campuran beton, kondisi pemeliharaan dan factor pengujian. Factor-faktor tersebut dapat juga dikategorikan secara kualitatif.
Fakto kondisi pemeliharaan juga harus diperhatikan sesuai prosedur. Beberapa factor didalamnya adalah waktu. Harus diingat pencapaian standart pada umur 28 hari dalam keadaan kering sehingga air dalam beton akan menguap keluar, maka peningkatan kekuataan beton akan terhambat. Kedua kelembapan beton harus terjaga biasanya dapat dilakukan dengan meniram jalan dan merendam atau menutup permukaan beton dengan karung goni. Untuk beton yang baru dicor ada pemeliharaan terus-menerus dalam keadaan basah/lembab selama 7hari. Ketiga temperatur harus pada 20® -25®C.
Setelah itu baru diuji menurut benda, umur dan pembenannya. Umur uji kuat tekan beton pada berbagai umur sebagai berikut:
Umur Uji (±) | Toleransi diijinkan |
24 jam | 0.5 jam atau 2.1 |
3 hari | 2 jam atau 2.8 % |
7 hari | 6 jam atau 3.6 % |
28 hari | 20 jam atau 3 % |
90 hari | 2 hari atau 2.2 % |